Thursday 21 May 2015

// // Leave a Comment

Rehabilitas Dan Aktifitas Saat Melakukan Terapi Stroke

Stroke merupakan fungsi saraf karena adanya gangguan aliran darah yang menuju otak manusia. Ini bisa timbul dengan mendadak selama beberapa detik, bisa juga dengan cepat selama beberapa jam. Gejala dan tanda stroke biasanya sesuai dengan area yang terganggu. Menurut WHO, stroke terjadi karena adanya gangguan fungsional otak global ataupun fokal. Di mana hal tersebut terjadi secara mendadak dan akut serta berlangsung selama 24 jam lebih yang disebabkan oleh gangguan aliran darah di otak.

Kali ini saya akan memberikan informasi mengenai stroke, kondisi stroke, rehabilitasi stroke, dan berbagai latihan terapi stroke. Berikut ini informasi selengkapnya.
Rehabilitas Dan Aktifitas Saat Melakukan Terapi Stroke

Kondisi, Rehabilitasi dan Terapi Stroke

Pada seseorang yang mengalami stroke atau gangguan pembuluh darah di otak, ada berbagai kondisi yang menjadi masalah dan seringkali timbul seperti:
  1. Adanya gangguan pada keseimbangan tubuh
  2. Adanya kelemahan otot di bagian anggota gerak tubuh yang berhubungan dengan stroke
  3. Adanya gangguan sistem pernafasan
  4. Adanya gangguan postur
  5. Adanya gangguan pada kemampuan fungsional
  6. Adanya atropi

Itulah berbagai kondisi penderita stroke yang seringkali dialami. Sebenarnya berbagai gejala stroke tersebut bisa diatasi dengan rehabilitasi stroke dan terapi stroke. Rehabilitasi stroke merupakan program untuk memulihkan kondisi penderita stroke. Ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan fungsional dan kapasitas fisik penderita stroke. Rehabilitasi stroke membantu pasien stroke untuk lebih mandiri dalam beraktivitas sehari-hari. Proses rehabilitasi ini termasuk proses yang sulit, oleh karena itu fisioterapi stroke menjadi hal yang wajib untuk seorang penderita.

Berbagai Aktivitas Sebagai Terapi Stroke

Berikut ini berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh penderita stroke sebagai terapinya:
  1. Mengatur posisi. Ini untuk memastikan keadaan tubuh ada di posisi yang benar. Pasien disarankan merubah posisi agar tulang sendi dan ototnya tidak menjadi kaku, sehingga penderita tidak akan bertambah sakit. kalau otot terasa lemah, bisa minta bantuan orang lain.
  2. Penguatan dan pengawasan otot. Ini dilakukan dengan cara melakukan berbagai gerakan kecil, biasanya dipandu ahli terapis. Namun jika ototnya semakin kuat harus diberikan gerakan yang lebih sulit lagi.
  3. Jika otot telah sangat kuat, lakukan aktivitas fungsional. Gerakan yang ada akan digabungkan dengan aktivitas.
  4. Beraktivitas lebih aktif seperti duduk kemudian berdiri dan berjalan, lalu melakukan kegiatan lain seperti mencuci dan makan.
  5. Melakukan latihan keseimbangan. Ini membantu pasien bergerak lebih aman dan mudah, sehingga berbagai aktivitas bisa dilakukan secara bersamaan. 
  6. Lakukan terapi menelan makanan. Ini karena kebanyakan penderita akan menjadi sulit dalam menelan makanan setelah adanya stroke. Bisa berisiko tinggi juga terhadap pernafasan.
  7. Terapi berbicara. Latihan bicara dan mengenal kata-kata menjadi terapi penderita stroke yang sangat dibutuhkan.
  8. Beradaptasi. Mulai melakukan berbagai aktivitas mudah seperti makan dan berjalan.

Demikianlah pembahasan mengenai stroke, kondisi stroke, rehabilitasi stroke, dan juga terapi stroke. Semoga informasi ini bisa membantu proses penyembuhan pasien stroke yang ada.

0 komentar:

Post a Comment